Rabu, 02 November 2011

Perhiasan paling indah di dunia (wanita shalihah)

Standard


Picture credit: JalehMinau

Terlihat seorang gadis yang anggun dengan hijabnya,
Serta gaun bercahaya yang membalut setiap lekuk tubuhnya.
Dia adalah sosok kecantikan yang paling menawan dari segala kecantikan.
Kesejukkannya laksana telaga kautsar yang dituang oleh pengantin fajar,
Pada jiwa-jiwa yang perkasa,
Membumbung di hadapan bintang-bintang malam,
Terbang sambil bersenandung di hadapan matahari siang,
Memancarkan setiap semburat cahaya hati,
Yang membuat tuan buta terhadap sketsa alam semesta,
Dia adalah gadis yang selalu membasahi bibirnya dengan asma Tuhannya,
Dia adalah salju yang berkilau mengalahkan matahari,
Ialah air paling menyegarkan dari segala jenis air,
Ialah penawar hati yang gersang, ialah perhiasan terindah,
Ialah wanita shalihah.

Sungguh beruntung seorang laki-laki yang memiliki istri shalihah. Karena wanita shalihah merupakan karunia paling menakjubkan setelah iman dan islam. Istri merupakan labuhan hati seorang suami. Dia yang memberikan ketenangan ketika suami merasa gundah dan gelisah. Dia yang akan menentramkan hati suami ketika dilanda kemelut permasalahan dunia. Dialah wanita yang dimaksud dalam firman Allah,
“Dan diantara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran) Alah bagi kaum yang berpikir.” [Q.S. Ar-Rum : 21]


Demikianlah, wanita shalihah akan memberikan kehidupan yang baik di dunia. Karena wanita shalihah akan melahirkan generasi yang shalih, memberikan dorongan kepada suaminya untuk senantiasa beramal shalih, dan menjaga dirinya sendiri agar senantiasa berada dalam keshalihan.

Rasulullah saw. juga telah menyebutkan bahwa wanita shalihah merupakan perhiasan dunia yang paling baik dalam sabda beliau yang artinya, “Dunia itu adalah perhiasan, dan perhiasan paling baik adalah wanita shalihah.” [H.R. Muslim dari sahabat Abdullah bin Amr Ra.]

Kenapa Rasulullah mengatakan bahwa wanita juga merupakan bagian dari perhiasan dunia? Jawabannya ada pada Q.S Ali Imran ayat 14 yang artinya, Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia, cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak, dan sawah ladang, itulah perhiasan kehidupan di dunia, dan di sisi Allah lah tempat kembali yang baik.” Semua yang disebutkan dalam ayat yang mulia ini adalah perkara yang disukai oleh manusia. Tentu masih banyak macam perkara lain yang disukai, tapi pada hakikatnya semua kesenangan dunia kembali pada perkara yang di sebutkan ini, termasuk di dalamnya adalah wanita.

Semua yang ada di dunia adalah perhiasan bagi penduduknya. Dan yang terbaik dari semua itu adalah wanita shalihah. Permata yang berkilau di telapak tangan, binatang ternak pilihan yang gemuk dan sehat, sawah yang hijau terhampar luas, semua itu tidak akan bisa menandingi pesona seorang wanita yang shalihah. Bagaimana tidak, dalam setiap bagian kehidupan, wanita shalihah akan selalu memberikan yang terbaik.
Tatkala wanita shalihah menjadi seorang istri, maka dia adalah istri yang akan sanggup menciptakan atmosfir kebahagiaan di dalam hati suaminya. Dengan dukungan penuh dari istri (shalihah), suami akan melakukan tugas-tugas luar rumah tangga dengan baik. Dia akan merasa segar kembali setelah pulang ke pangkuan istrinya, sehingga keesokan harinya ia akan berangkat dari rumah dengan pikiran tenang, dan perasaan yang bahagia. Kebahagiaan merupakan hal yang paling diinginkan oleh setiap penduduk bumi, sedangkan istri yang shalihah merupakan salah satu sumber kebahagiaan yang tiada habisnya.

                Berbeda dengan istri yang membuat sesak dan sempit jiwa seorang suami. Dia akan menambah kegundahan dalam hati suami setelah bergelut mencari nafkah dunia, dengan berteriak memarahi karena nafkah yang dihasilkan setelah memeras darah belum bisa mencukupi kebutuhan mereka. Rumah bukan lagi tempat yang nyaman untuk mengistirahatkan badan. Justru, rumah seakan tempat azab di muka bumi. Mungkin istri yang seperti ini lah yang merupakan sumber penderitaan yang tiada habisnya.

Ketika seorang wanita shalihah berperan sebagai seorang ibu, ia akan menjadi ibu yang terbaik bagi putra-putrinya. Ia akan mengasuh putra-putrinya dengan segala perhatian, dan “melukis” mereka menjadi anak-anak yang shalih.

Dan bisa dibayangkan jika yang mendidik anak-anak kita adalah wanita yang tidak shalihah, ia hanya akan membesarkan dan mendidik calon penerus bangsa dengan naluri dan sebatas akal pikiran yang mereka miliki. Bahkan mungkin tanggung jawab tersebut akan mereka lalaikan. Seperti kasus yang sering kita dengar tetang seorang ibu yang membunuh anaknya karena depresi.

Ketika ia menjadi seorang anak, cucu, keponakan, saudari, pelajar, mahasiswi, atau yang lainnya, ia tidak akan melalaikan tugas dan kewajibannya. Ia dengan teguh selalu menjaga amanah dan kehormatannya. Itulah perhiasan yang terindah.

Lalu, bagaimana jika seorang wanita tidak memiliki keshalihan pada dirinya? Tentu yang akan didapatkan adalah kerusakan yang nyata. Ia justru akan menjadi perabotan paling buruk di dunia. Karena kemudharatan yang ditimbulkan oleh wanita yang tidak shalihah adalah lebih besar daripada perhiasan dunia yang lainnya.

Ciri-ciri wanita shalihah
Ciri-ciri wanita shalihah terdapat dalam Al-Qur’an dan Hadits. Di dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa wanita yang shalihah adalah yang tunduk dan taat kepada Allah dan memelihara dirinya ketika suaminya tidak ada (lihat surat An-Nisa ayat 34). Sedangkan di dalam hadits disebutkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Ada tiga hal yang merupakan sumber kebahagiaan dan tiga hal yang merupakan sumber penderitaan. Sumber kebahagiaan adalah (1) istri yang jika kamu melihatnya maka kamu akan menjadi bahagia dan jika kamu sedang tidak ada, ia menjaga kehormatan miliknya dan milikmu, (2) kendaraan yang bisa ditumpangi saudaramu, dan (3) rumah luas yang dikunjungi banyak sahabat. Sementara sumber penderitaan ada tiga: (1) istri yang jika kamu melihatnya maka ia tidak menjadikanmu bahagia dan kamu menjadi budak omongannya, dan jika kamu tinggalkan maka ia tidak bisa menjaga kehormatan dirinya dan milikmu, (2) kendaraan yang jika dipakai menyusahkanmu dan bila dikendarai tidak bisa disertai saudaramu, dan (3) rumah sempit yang tidak banyak teman.” [H.R. Hakim dan Ibnu Hibban].

                Rasulullah saw. juga bersabda, “Seorang mukmin tidak akan menemukan hal yang terindah setelah takwa kepada Allah dan istri yang shalihah. Jika disuruh ia akan taat, jika dipandang ia menyenangkan, jika diberi bagian, ia akan rela (dengan pemberianmu), dan jika ditinggalkan, ia menjaga dirinya dan harta suaminya.” [H.R. Ibnu Majah]

Dari kedua hadits tadi memberikan gambaran bahwa diantara ciri wanita shalihah adalah wanita yang taat kepada Allah, taat kepada suami, bisa menjaga diri dan kehormatannya, baik di depan suaminya, maupun ketika ditinggal pergi suami, bisa menjaga harta suaminya, dan rela atas pemberian suami.
               
Bagaimana, apakah masih meragukan kualitas seorang wanita shalihah dibandingkan dengan berbagai macam perhiasan dunia yang lainnya? Ataukah bagi anda kaum ikhwan (laki-laki) sudah mulai berfikir untuk mencari pasangan (istri) seorang wanita yang shalihah? Mungkin anda juga berfikir bahwa di zaman yang seperti sekarang ini, tentu sangat sulit untuk menemukan kriteria wanita shalihah seperti yang telah diuraikan di atas tadi. Mengingat wanita-wanita muslim saat ini juga sudah banyak yang ditelanjangi oleh orang-orang kafir. Dan aqidah mereka juga sudah mulai diruntuhkan oleh paham modernisasi yang tidak sesuai dengan kaidah-kaidah islam. Namun jangan lantas berputus asa saudaraku, karena Allah adalah hakim yang maha adil. Mari kita koreksi diri kita masing-masing.

Misalnya seperti ini, untuk bisa mendapatkan nilai yang baik dalam sebuah ujian, tentu kita harus berupaya dengan sungguh-sungguh belajar, menambah ilmu, dan memperbaiki kualitas diri kita. Begitu juga jika kita ingin mendapatkan istri seorang wanita yang shalihah, tentu kita juga harus memiliki sikap taat dan saleh seperti / melebihi “calon” istri kita tersebut. Dengan demikian, adil lah karena kita mendapat istri yang shalihah, sedangkan istri kita juga mendapatkan suami yang shalih. Sesuai dengan firman Allah, “Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula). Mereka itu bersih dari apa yang dituduhkan orang. Mereka memberpoleh ampunan dan rezeki yang mulia (surga).” [Q.S. An-Nur:26]
Inilah cinta suci yang berbuah kebahagiaan dunia dan kebahagiaan akhirat (surga).

Semoga Allah menjadikan seluruh wanita muslimah sebagai perhiasan yang terindah di atas muka bumi, yang akan menjadi modal penting bagi perbaikan umat.
Allahu a’lam bish showwab.

0 komentar:

Posting Komentar

Post Comment