Rabu, 13 Juni 2012

Cerpen Keren: PRESIDEN PAIJO

Standard
PRESIDEN PAIJO
Oleh: Anindra Yudya Pradana

Picture Credit: DhuhArt
Aku menemukan sebuah benda yang cukup aneh di kamarku, pagi ini, ketika aku baru terbangun dari tidurku. Alat itu berbentuk tabung seperti tempat sampah, dengan sebuah tombol di tengahnya. Aku pikir ini cuma mainan anak-anak biasa. Tetapi, begitu aku tekan tombolnya, barulah aku tahu bahwa itu bukan sekedar tabung biasa atah mainan anak-anak, melainkan sebuah mesin waktu. Mesin waktu yang mampu menyedotku ke masa depan, ke jangka waktu beberapa tahun ke depan. Ketika tombolnya kutekan, mesin waktu itu langsung menyedotku masuk ke dalamnya. Tubuhku rasanya diaduk-aduk, kepala seakan-akan mau pecah. Jantung berdebar-debar tak karuan. Mirip mesin waktunya doraemon yang pernah aku baca dalam komik karya Fujiko F Fujio itu.

 Aku kaget setengah takjub ketika aku menemukan diriku di Surabaya, kota kelahiranku, di tahun 2050. Kota itu kini begitu maju, rapi, bersih, berbeda jauh dengan zamanku. Bahkan, boleh kukatakan kota yang kulihat ini lebih bagus daripada kota-kota terbaik di dunia yang pernah ada di zamanku.

 Aku berjalan-jalan menikmati keindahan kota. Kulihat orang-orang berpakaian aneh ,modifikasi dari pakaian Cak dan Ning Surabaya di zamanku. Rupanya, mereka jauh lebih menghargai model pakaian dari dalam negerinya sendiri daripada model pakaian yang terlihat usang. Terbukti, mereka menertawaiku. Mungkin pikir mereka aku adalah orang kuno yang ketinggalan zaman atau orang-orang yang sedang tergabung dalam karnaval baju-baju kuno.

Yang aneh, tidak ada lagi kendaraan yang mengeluarkan asap. Meski begitu, kecepatannya jauh melebihi kecepatan kendaraan di zamanku. Pom bensin berubah menjadi toilet umum dan orang-orang biasa kencing disitu. Setelah kencing, mereka bukannya membayar, malah dibayar oleh petugas yang menjaga. Ternyata, air kencing itu kemudian diolah lagi dan dijadikan bahan baku kendaraan super cepat itu! Busyeeeet…..

Selasa, 12 Juni 2012

Pembangkit listrik tenaga ombak

Standard
Oleh EKO SARJONO
Krisis energi telah diprediksikan akan melanda dunia pada tahun 2015. Hal ini dikarenakan semakin langkanya minyak bumi dan semakin meningkatnya permintaan energi. Untuk itu diperlukan sebuah terobosan untuk memanfaatkan energi lain, selain energi yang tidak terbarukan. Karena kalau kita tergantung pada energi tidak terbarukan, maka di masa depan kita juga akan kesulitan untuk memanfaatkan energi ini karena keterbatasan populasi dari energi tersebut.

Pembangkit Listrik Tenaga Ombak

Untuk itu kita akan mencoba menggali informasi tentang tenaga ombak yang sebenarnya sudah dimanfaatkan oleh banyak negara, termasuk Indonesia. Berdasarkan survei yang dilakukan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Pemerintah Norwegia sejak tahun 1987, terlihat bahwa banyak daerah-daerah pantai yang berpotensi sebagai pembangkit listrik bertenaga ombak. Ombak di sepanjang Pantai Selatan Pulau Jawa, di atas Kepala Burung Irian Jaya, dan sebelah barat Pulau Sumatera sangat sesuai untuk menyuplai energi listrik. Kondisi ombak seperti itu tentu sangat menguntungkan, sebab tinggi ombak yang bisa dianggap potensial untuk membangkitkan energi listrik adalah sekitar 1,5 hingga 2 meter, dan gelombang ini tidak pecah hingga sampai di pantai. Potensi tingkat teknologi saat ini diperkirakan bisa mengonversi per meter panjang pantai menjadi daya listrik sebesar 20-35 kW (panjang pantai Indonesia sekitar 80.000 km, yang terdiri dari sekitar 17.000 pulau, dan sekitar 9.000 pulau-pulau kecil yang tidak terjangkau arus listrik nasional, dan penduduknya hidup dari hasil laut). Dengan perkiraan potensi semacam itu, seluruh pantai di Indonesia dapat menghasilkan lebih dari 2~3 Terra Watt Ekuivalensi listrik, bahkan tidak lebih dari 1% panjang pantai Indonesia (~800 km) dapat memasok minimal ~16 GW atau sama dengan pasokan seluruh listrik di Indonesia tahun ini.

Rabu, 06 Juni 2012

Kisah Gadis Lumpuh Tulis Novel dengan Bibir

Standard
Seorang Novelis yang menulis dengan bibirnya
Banyak jalan menuju Roma. Mungkin itu yang membuat Wang Qianjin tak mengubur mimpinya menjadi penulis novel. Meski tangannya lumpuh, ia masih bisa mengandalkan gerak bibir untuk menulis kisahnya huruf demi huruf ke layar komputer.

Gadis 18 tahun asal Zhenjiang, Provinsi Jiangsu, China bagian timur, itu menderita lumpuh otak atau cerebral palsy.

Selain sulit menggerakkan tangan, penyakit itu juga membuat Wang kesulitan berkomunikasi. Ia hanya mengandalkan komputer untuk berhubungan dengan dunia luar.

Meski tak pernah mengenyam pendidikan formal di sekolah, ia sangat fasih berkomunikasi dalam bahasa China, walau lewat ketikan di layar komputer. Ia juga memahami bahasa Jepang dan Korea.

"Saya banyak menonton drama TV yang ada tulisan terjemahannya di layar. Saya mempelajari itu sekaligus pengucapannya. Saya selalu ingat semua setelah menontonnya sekali," katanya seperti dikutip dari laman orange.co.uk.