Rabu, 05 November 2014

Semangka paling enak di dunia, ada di Mahameru

Standard
Dari mana kita mulai ya? Oh iya, mungkin dengan pertanyan simple ini ...
Kau, suka camping? Hiking? Atau Traveling?

Ranu Kumbolo | Picture Credit: vindra88
so ... Welcome to the start line of life ...
when
Life start, at the end of your comfot zone.

Yup, bener banget. Orang-orang yang enggak pernah meninggalkan zona nyaman mereka, adalah orang-orang yang enggak pernah merasakan kehidupan. Masih mau tanya alasannya kenapa?
Oh, come on!

"Kalau hidup hanya sekadar hidup, maka KERA di hutan juga hidup!"
- Buya Hamka -

Kehidupan ini terlalu singkat untuk dihabiskan dengan "sekedar hidup". Sekali-kali keluarlah dari rutinitas; berjalanlah bermil-mil jauhnya, atau tidur di hutan belantara, agar pada akhirnya kita bisa menjadi "sederhana". Ya, perjalanan akan membuatmu merasa sederhana.

"Perjalanan membuatmu merasa sederhana, karena kau akan menyadari bahwa kau hanya menempati tempat yang kecil di dunia ini."
- Gustave Flaubert -

Dan saat kau mulai memutuskan untuk melangkahi batas zona nyamanmu, semoga saat itu kita akan dipertemukan di luar sana. Sebagai pribadi-pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.

Baiklah, sekarang kita akan ngomongin semangka.
Judulnya enggak berlebihan, kok. Karena sumpah, seumur hidup ane, itu adalah semangka paling ganas, segar, dan manis yang pernah ane makan! Melebihi kesegaran teh kemasan dalam lemari es toko-toko terdekat. Bahkan sampai sekarang pun masih kebayang kesegaran semangka yang sudah habis lebih dari sebulan yang lalu. Bener-bener bahaya deh ini semangka.

Oh yeah, tepatnya tanggal 27 September 2014 pendakian kami dimulai. Kunjungan ke-2 kami ke Gunung Semeru di kota Malang Jawa Timur.

Ada banyak hal yang berubah setelah kali ke dua kami mengunjungi tempat tersebut. Salah satunya adalah masalah transportasi. Dulu saat kami tiba di daerah Tumpang, tidak ada angkot yang mau membawa kami ke Ranu Pane, karena kami sudah ketinggalan jadwal. Namun kemarin, sepertinya semua sudah terorganisir dengan baik. Karena di Tumpang sudah ada basecamp bagi calon pendaki Gunung Bromo maupun Semeru.

Eh, kok tiba-tiba ke tumpang? aduh ... maaf, TS suka loncat-loncat kalau nulis. Baiklah, kita urutkan saja kronologinya.

Ehm. Kalau kalian mau ke Semeru, ini daftar perlengkapan administrasi Gunung Semeru yang harus dipersiapkan dari rumah.
  1. FC identitas diri; KTP / SIM / Kartu Pelajar / Paspor.
  2. Surat Keterangan Kesehatan dari Dokter.
  3. Materai senilai Rp.6.000,00
  4. Uang untuk membeli tiket masuk:
    a. Rp.17.500,00 Untuk hari-hari biasa.
    b. Rp.22.500,00 Untuk hari libur.
    ps. Harga tiket dihitung per hari, bukan sekali masuk.
Rute transportasi Gunung Semeru dan Bromo.

  1. Kalau kalian datang menggunakan kereta api, turun di stasiun Malang.
    .
  2. Setelah itu, naiklah angkot dengan kode AMG menuju Terminal Arjosari dengan tarif Rp.5.000. Kira-kira butuh waktu 30 menit untuk tiba di Arjosari. HATI-HATI, di sekitar pintu keluar stasiun akan ada banyak calo. Mereka PASTI menawarkan jasa antar langsung menuju Pasar Tumpang, dengan tarif antara 25 - 40 ribu / orang. Jangan naik angkot yang sedang ngetem / berhenti, karena pasti akan sangat lama. Sebaiknya jalan agak jauh sedikit ke arah kanan dari pintu keluar stasiun. Tunggu saja angkot AMG yang sedang lewat.
    .
  3. Setelah sampai di Arjosari, naiklah angkot berwarna putih dengan kode TA menuju Pasar Tumpang, dengan tarif Rp.5.000 - Rp.10.000. Kira-kira butuh waktu 1 jam untuk sampai di tujuan. Mintalah untuk turun di depan SD N 1 Tumpang.
    .
  4. Setelah turun, tepat di seberang SD N 1 Tumpang ada basecamp pendakian menuju Bromo dan Semeru. Masuklah ke dalam. Kalau beruntung, kalian bisa langsung menuju Ranupane dengan mencarter mobil Jib yang sudah bersiap-siap. Oh iya, tarif mobil jib ini Rp.550.000,00. Kalau terasa terlalu mahal, kalian bisa kok patungan dengan rombongan yang lain.
    .
  5. Kira-kira butuh waktu 2-3 jam perjalanan menuju Ranu Pane.
    .
  6. Enjoy the landscape ... :)

"Pergilah melihat dunia, kunjungi lembah-lembah luas, lereng-lereng gunung. Datangilah padang-padang rumput, padang-padang pasir. Lihatlah kota-kota gemerlap, desa-desa damai tenteram.
Bukan karena dengan begitu, kita akan mengerti banyak hal. Bukan pula kita akan jadi lebih tahu banyak hal. Apalagi jadi punya koleksi foto-foto keren di tanah orang. Di atas segalanya, saat kita kembali, sungguh, kita akan menjadi 'orang yang berbeda'.
Jangan habiskan waktu di jendela rumah/kantor/kendaraan yg sama setiap hari. Apalagi jangan habiskan waktu di jendela HP, laptop gagdet saja. Perjalanan menunggu di luar sana."
- Tere Liye -


Ok, berarti sekarang semangkanya dong?
Yup, ini dia!!
...
..
.
Segera ...

Setelah tiba di Ranu Pane, setelah melakukan registrasi, pukul 13:00 kami memulai perjalanan menapaki rute Jalur Pendakian Mahameru.
Setelah kira-kira 1 jam berjalan, akhirnya sampai juga di POS 1. Seperti tahun sebelumnya, di POS 1 ini pun kami menjumpai penduduk setempat yang berjualan makanan seperti gorengan dan semangka. Oh yeah, semangka man!! Tapi ini hanya semangka biasa. Bukan semangka yang ane maksud.
Total POS pendakian dari basecamp hingga Ranu Kumbolo ada 4. Dan di setiap POS ada warga yang berjaga sekaligus berjualan makanan.

Kira-kira 2 jam kemudian, pukul 16:00 wib, kami sampai di Ranu Kumbolo.
Ranu Kumbolo | Picture Credit: vindra88
Di sini, kami putuskan untuk menginap semalam.
tobe continued ... :D

0 komentar:

Posting Komentar

Post Comment