Selasa, 20 Januari 2015

Tidak Sekarang

Standard
TIDAK SEKARANG ...

Picture Credit: Arayo


Sebab yang mencintaimu tidak hanya aku, aku lebih baik memilih diam. Agar kau tidak perlu kerepotan menghindariku setiap kali bertemu. Agar aku bisa menjadi temanmu. Agar kau tidak khawatir bersamaku.

Sebab yang mencintaimu tidak hanya aku, aku memilih diam. Bukan berarti aku takut. Aku hanya tidak ingin menjadi orang yang banyak bicara. Lebih baik aku bersabar terhadapmu.

Aku tidak ingin kau merasa tidak nyaman berada di dekatku. Biarlah semua menjadi rahasia yang tidak seorang pun tahu. Tidak akan ada teman yang menggoda saat kita berada di tempat yang sama.

Kau bisa bebas bercerita dan bermain bersama. Tanpa perlu merasa apa-apa. Tanpa perlu susah payah menghindariku hanya karena perasaanku. Tidak perlu sungkan membalas pesanku hanya karena khawatir menimbulkan sesuatu.

Biarlah semua aku simpan rapi. Agar aku bisa menjadi temanmu saat ini. Dan kau bisa menghadapi hidupmu tanpa perlu memikirkan bagaimana perasaanku. Kita tetap bisa saling bercerita sepanjang kita mau tanpa kau merasa ragu. Kita tetap bisa bermain bersama dengan teman yang lain dalam satu meja, tertawa bersama, tanpa rasa canggung.

Biarlah semua seperti ini. Keadaan ini aku pertahankan bukan karena aku takut memulai. Aku justru takut merusak suasana di waktu yang tidak tepat. Tidak semua perasaan harus dikatakan saat itu juga bukan?
Aku akan menunggu.

by.
Kurniawan Gunadi
Sumber.
Suara Cerita

Minggu, 11 Januari 2015

Merangkai serpihan

Standard
Januari! Happy new year! Welcome 2015!
Ok, ok. Sebelum kalian men-justifikasi ketidak tepatan saya terhadap waktu, ada seseorang yang pernah berkata bahwa Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.
Bener kan?

Picture Credit: threeonone
Well, sudah 11 tengah malam kehidupan di tahun 2015 ini terlewati, tapi entah kenapa kok rasanya sama saja seperti tengah malam 31 Desember 2014, atau tengah malam - tengah malam sebelumnya.
Mungkin bagi sebagian orang, awal kehidupan baru mereka dimulai di tahun ini. Bagi sebagian yang lain, hidup mereka berakhir bahkan sebelum mencapai tahun ini. Tapi bagi saya ... Hhh ... entahlah.

stuck ... Stuck ... STUCK!!

Saya bosan saat tiba-tiba bersemangat untuk memulai sesuatu yang baru, untuk kemudian tidak pernah menyelesaikannya. Lagi, lagi, dan lagi ...
Kalian tahu, saya punya sebuah proyek novel yang sudah saya kerjakan dari mulai tahun 2010. Dan setelah 4 tahun berlalu, naskahnya tidak pernah mencapai 1 bab utuh. Yang ada hanyalah setumpuk ide-ide dan penggalan-penggalan kejadian yang tersimpan di dalam catatan. Dan ironinya, sebagian besar ide-ide ini telah hilang bersama dengan HP saya. Oh iya, sebelum ini saya selalu menyimpan catatan dan ide-ide kreatif saya dalam HP. Dan, ini kelemahannya. Hilang sudah ...

Man, ini terasa "agak" berat sebenarnya, kalian tahu, untuk memulainya lagi dari awal. Mungkin emang ... sebaiknya saya segera meninggalkan zona nyaman ini. Karena ini mulai terasa melemaskan. Seperti nyamuk yang terus menerus menghisap darah melalui pembuluh jantung. Nyamuk yang besar.

Maybe this is it. Saatnya memulai dari awal.

Oh iya, RESOLUSI! Sebagai catatan, saya sudah mulai menyusun resolusi untuk tahun ini. Dan kali ini lumayan serius. Bahkan saya sedang meng-install aplikasi Adobe Indesign CS 5, untuk mulai mendesain buku jurnal yang baru untuk tahun ini. Buku Jurnal yang tidak bisa dibeli di toko buku manapun. Mungkin setelah desainnya selesai, akan saya upload ke blog ini. Yah, semoga saja resolusinya berjalan dengan lancar. Karena di dalamnya juga ada "rencana" untuk rutin blogging minimal 2x seminggu.

Weleh, tulisannya kacau kan? Cuz I have no idea, man ...
Ah, yang penting nulis.

Ok. Ini dia! Saatnya memulai awal yang baru. Let's start the new ending. The Extraordinary Ending.
Mulai merangkai serpihan yang berserakan, menjadi sebuah ... ah sudahlah.
Pokoknya kita mulai!

Selamat menjalani hidup yang baru, kawan!!

= Cholis Vindra R. =