Selasa, 04 Februari 2014

fall in love and broken heart at once

Standard
Baru beberapa menit yang lalu hujan berhenti mengetuk jendela kamar saya. Terang juga akhirnya. Akhir-akhir ini, sinar matahari menjadi barang yang langka di sepanjang pulau jawa. Pagi, siang, sore, malam ... kalau hujan terus, mau bagaimana lagi? Jemuran enggak ada yang kering. Terpaksa keluarin jurus side A-side B. <if you kbow what I mean> :D
Selasa, 4 Februari 2014. Saya sedang menjalankan KKN Vokasi di desa Tersono, Kec. Tersono, Kab. Batang, Jawa Tengah. Ini adalah hari ke-3, karena kami tiba di sini sabtu sore kemarin.
Well, perlu saya informasikan kalau sebenarnya di kampus saya tidak ada mata kuliah KKN. Yang ada hanyalah Kerja Praktek, atau jika kamu adalah siswa SMK, maka Kerja Praktek / KP ini akan sama dengan PKL / Magang. Namun secara "mengejutkan", kampus kami mendapatkan kesempatan besar untuk dapat mengabdi pada masyarakat melalui jalur KKN Vokasi ini, yang merupakan program langsung dari Pemprov Jateng <yang kalau tidak salah, ada hubungannya dengan jargon "Bali ndeso, bangun ndeso">. Terjun langsung di tengah-tengah masyarakat, dan menerapkan ilmu yang sudah kami pelajari selama bertahun-tahun di bangku kuliah. Akhirnya ...

Picture Credit: xbooshbabyx


Jujur saja, saya selalu merasa penasaran kalau ada teman-teman saya <di kampus lain> yang akan menjalankan program KKN mereka. Penasaran dengan ... yah, banyak hal yang berkaitan dengan KKN tentunya. Kau tahu, karena sepertinya asik sekali saat melihat mahasiswa-mahasiswa yang melakukan KKN di FTV itu. Ketemu sama anaknya pak kades yang cantik, terus cinlok dan bla ... bla ... bla ...
Dan saat ini, saya merasakannya sendiri ... bagaimana repotnya :D haha...ha...
Ini adalah pengalaman pertama bagi kampus kami, dan tentu saja kami. Bingung, tentu saja. Grogi untuk segala hal yang berkaitan dengan pengalaman pertama itu wajar, dan saya pun mengalaminya berkali-kali. Bahkan kemarin ada yang sampai heboh tentang barang bawaan. Ada yang tanya mau bawa kompor gas dari rumah apa tidak, tabungnya mau yang 15 kilo apa yang 60? Wah, macam-macam deh pokoknya. Kalau saya sendiri sih, sama juga hebohnya. Terutama masalah tempat tinggal. Nanti tinggalnya di rumah kosong, atau numpang di rumah warga? Kalau rumah kosong, sudah ada peralatan masaknya atau belum? Juga tempat tidurnya bagaimana? Bahkan saya sampai membawa sleeping bag untuk jaga-jaga :D .
Alhamdulillah, setelah sampai di tempat tujuan sebagian kekhawatiran saya menguap. Kami <peserta KKN kelompok saya ada 6 orang; 3 laki-laki dan sisanya perempuan> menginap di kediaman Bpk. Ma'mun, di dukuh Mlangi. Mungkin beliau dan istrinya merupakan orang-orang paling ramah yang pernah saya temui. Bagaimana tidak, baru datang sudah disuguh yang macam-macam; ada martabak, gorengan, salak, emping, kacang, lemper, dan tentu, kopi, teh, susu tiap pagi. TIAP PAGI! <well, tepatnya selama 3 hari ini>. Yang tentu saja membuat kami merasa lumayan sungkan.
3 hari di desa Tersono terasa berlalu dengan sangat cepat. Pertama, karena hujan yang terus mengguyur tanah jawa. Kedua, karena kami belum mendapatkan daftar program yang akan kami lakukan selama KKN di desa ini. Ya, kamu tidak salah baca. Kami memang belum memiliki rencana program kerja di tempat ini. Seperti yang saya tuliskan di atas, bahwa KKN Vokasi ini adalah program dari Pemerintah Propinsi Jawa Tengah, dan saya tidak tahu bagaimana detil koordinasi antara mereka dengan pihak kampus kami, sehingga sampai saat ini kami masih belum mendapatkan setumpuk kertas berisikan hal-hal yang harus kami lakukan di tempat ini. Entah lah ... karena kalau boleh jujur, ini adalah detik-detik di mana saya merasakan jatuh cinta dan patah hati secara bersamaan. Jatuh cinta karena saya bisa merasakan euforia-nya mahasiswa KKN, dan patah hati karena saya tidak tahu penerapan KKN di lapangan itu seperti apa?
Hah ... ini lah repotnya. Seperti hal yang paling saya takutkan di dunia ini. Bukan ular, macan, demit, bencong, atau Fa*hat A*as.Namun menjadi tidak tahu, ...
Ketidaktahuan adalah momok bagi saya. Itulah kenapa saya selalu mencoba untuk sok tahu, walaupun tidak nyambung.
Semoga besok ada titik terang tentang ini. Semoga ... <titik habis>